Garut, JejakInformasi.id – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Motekar Desa Karangmulya, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, terus menunjukkan kiprahnya dalam mendukung program ketahanan pangan di tingkat desa. Tahun 2025 ini, BUMDes Motekar mengalokasikan anggaran sebesar Rp226 juta untuk pengembangan usaha ternak ayam petelur. Selasa (02/09/2025)
Ketua BUMDes Karangmulya, Mutiara, menjelaskan, dasar pelaksanaan program tersebut lahir dari hasil musyawarah desa (Musdes), dengan melibatkan langsung masyarakat setempat. “Warga ada yang terlibat dalam mengurus dan mengelola ayam, sehingga tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tapi juga membuka ruang partisipasi bagi masyarakat,” ujarnya.
Dari program ini, manfaat nyata sudah dirasakan warga. Ketersediaan telur ayam di Desa Karangmulya kini lebih banyak dibanding sebelumnya, sehingga kebutuhan pangan pokok masyarakat lebih terjamin.
Keberhasilan program tersebut juga tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, mulai dari stakeholder desa, para ketua RW, BPD, LPM, hingga masyarakat. Meski begitu, tantangan tetap ada. “Kenaikan harga pakan dan kondisi cuaca kadang menjadi kendala. Solusinya, kami melakukan pencegahan dengan memberikan vitamin serta menyiapkan stok pakan ketika harga murah,” ungkapnya.
Respon masyarakat terhadap program ini terbilang positif. Banyak yang merasa terbantu dengan ketersediaan telur, sekaligus bangga karena BUMDes Karangmulya bisa menghadirkan manfaat nyata bagi desa.
Salah seorang warga Karangmulya, Asep (45), menyampaikan rasa syukurnya. “Alhamdulillah, sekarang telur lebih mudah didapat dan harganya juga lebih terjangkau. Kami berterima kasih kepada pemerintah desa dan BUMDes yang sudah memikirkan kebutuhan masyarakat,” ucapnya.
Dukungan penuh juga datang dari Kepala Desa Karangmulya. Ia menegaskan bahwa program ketahanan pangan ini sangat positif karena mampu memberdayakan warga. “Kami sangat mendukung program ini karena bisa menggerakkan masyarakat untuk ikut serta. Harapan saya, program pemerintah ini bisa berkelanjutan dan ke depan BUMDes dapat membuka unit usaha lainnya, sehingga mampu menyediakan lapangan pekerjaan baru bagi warga,” tegasnya.
Ketua BUMDes, Mutiara, pun berharap program ketahanan pangan ini dapat terus berkembang di masa mendatang. “Kami ingin ada pengembangan usaha agar kebutuhan telur masyarakat Karangmulya bisa terpenuhi sepenuhnya. Harapan kami, BUMDes ini dapat dikelola dengan baik sehingga memberikan keuntungan bagi semua pihak, termasuk pemerintah desa, masyarakat, maupun mitra pendukung lainnya,” tandasnya.
Dengan semangat gotong royong dan pengelolaan yang baik, BUMDes Motekar Karangmulya menjadi contoh nyata bahwa desa bisa mandiri dalam menguatkan ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan warganya.
