
Bekasi –jejakinformasi,id- kamis 17 juli 2025- di tengah pesatnya pembangunan, masih ada warga yang hidup dalam kondisi memprihatinkan. Pasangan suami istri Nalam (70) dan Sarum (65), warga Kampung Pulokukun, RT 03 RW 03, Desa Banjarsari, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, terpaksa bertahan hidup di rumah yang sudah rapuh dan tidak layak huni selama puluhan tahun.
Pantauan di lokasi menunjukkan kondisi rumah yang sangat memprihatinkan. Dinding dan atap sudah lapuk dimakan usia, serta bocor ketika hujan tiba. Bahkan fasilitas mandi, cuci, dan kakus (MCK) berada di luar rumah, hanya ditutupi kain dan baliho bekas sebagai pelindung seadanya.
Kepada wartawan, Ibu Sarum mengaku sedih dan pasrah dengan keadaan yang dialaminya. Bersama dua anak dan menantu yang tinggal serumah, mereka berjuang mencukupi kebutuhan hidup dengan menjadi buruh cuci, sementara sang suami tak lagi memiliki pekerjaan tetap karena faktor usia.
“Kami sudah sering mengajukan bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), tapi belum pernah mendapat tanggapan. Sudah bosan rasanya mengurus itu. Tapi saya pasrah saja, semua rezeki sudah diatur Allah,” ujar Sarum dengan mata berkaca-kaca.
Lebih lanjut, Sarum menyampaikan harapannya agar suatu hari nanti bisa tinggal di rumah yang lebih layak. Selama musim hujan, seluruh bagian rumah kerap kebanjiran dan membuat pakaian hingga buku-buku anak-anak ikut basah.
“Kami hanya ingin rumah kami diperbaiki agar bisa tinggal dengan nyaman dan aman, apalagi di usia kami yang sudah tua begini,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, keluarga Nalam dan Sarum masih menunggu uluran tangan dari pemerintah Kabupaten Bekasi ataupun dermawan yang tergerak hatinya untuk membantu memperbaiki rumah mereka.
Red: yn