Menko Muhaimin Dorong Pemerataan Pendidikan Anak Disabilitas Nasional
KBRN, Kebumen: Kementerian Sosial (Kemensos) diminta untuk memperbanyak sekolah inklusi agar hak pendidikan anak disabilitas dapat terpenuhi secara merata. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar.
Muhaimin menyoroti masih banyak anak disabilitas di Indonesia yang belum bisa menikmati akses pendidikan yang layak. Hal tersebut disampaikan Muhaimin usai menerima banyaknya laporan dari para orang tua saat berkunjung ke Rumah Inklusif di Kabupaten Kebumen.
“Saya minta kepada Kemensos untuk muntuk mendesain ulang kebutuhan jumlahnya sesuai kebutuhan. Jumlah sekolah inklusif itu harus betul-betul memadai,” kata Muhaimin Iskandar saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Jumat (7/11/2025).
Muhaimin menjelaskan keterbatasan sekolah inklusi menjadi penyebab utama banyaknya anak disabilitas yang tertinggal dalam dunia pendidikan. Muhaimin menilai anggaran di Kementerian Sosial perlu ditingkatkan untuk menambah jumlah sekolah inklusif sesuai kebutuhan di berbagai daerah.
“Nanti saya ingatkan langsung untuk membuat desain. Lalu Dinas Pendidikan juga untuk membuat desain pendidikan untuk saudara-saudara kita yang difabel,” ucap Muhaimin saat berdialog dengan masyarakat Sekitar.
Muhaimin menegaskan bahwa seluruh lembaga pendidikan di Indonesia wajib memastikan tidak ada diskriminasi terhadap anak difabel. Ia menilai kesadaran masyarakat sudah mulai tumbuh, terutama di Jakarta yang kini banyak memiliki sekolah ramah disabilitas.
“Itu artinya kesadaran mulai meningkat. Saya berharap bukan hanya di Jakarta, tapi juga di semua tempat,” ucapnya.
Ketua Rumah Inklusif Kabupaten Kebumen, Nyai Muinatul Khoiriyah, berharap agar pemerintah memberikan perhatian lebih kepada keluarga yang memiliki anak penyandang disabilitas. Menurut Iin, kelompok keluarga ini harus menjadi prioritas dalam setiap program sosial yang dijalankan pemerintah.
“Tolonglah, salah satu syarat utama dalam program pemerintah itu adalah keluarga yang memiliki anak difabel. Kami berharap semua keluarga dengan anak difabel juga mendapat perhatian utama,” ujar Nyai Muinatul Khoiriyah.
Ia menegaskan, perjuangan yang dilakukan Rumah Inklusif Kebumen, bukan hanya untuk dirinya atau lembaganya semata, melainkan untuk seluruh keluarga yang memiliki anak disabilitas. Dalam kesempatan tersebut, ia juga memohon dukungan dan doa restu dari berbagai pihak, agar perjuangan keluarga penyandang disabilitas dapat terus berlanjut dan membawa perubahan nyata.
“Mimpi-mimpi para keluarga ini bukan mimpi seorang Iin saja, tapi harapan seluruh keluarga di mana pun agar anak-anak kami yang lemah tidak semakin dilemahkan. Harapan kami, pemerintah hadir dan memberi penguatan,” ujarnya.

